script type="text/javascript

Rabu, 18 Juli 2012

SMKN 29 Penerbangan Jakarta Berpindah Gerbang , Gunakan Lobby Baru

Alhamdulilla, sejak kemarin kami mulai menggunakan gerbang Jl. Prof. Joko Sutono, tak lagi yang di depan resto ayam ... jadi berasa lebih luas .. teras lobby bernuansa betawi dengan ratusan pohon palem kuning menyambut semua orang yang datang ... pls come ... terima kasih buat semua yang support, Pak Bambang, Ketua Komite Kami, ibu Eni Wakil Saana Kami ... dan semua deh, Love u all ... semoga bermanfaat.

Bandara Paling Menakutkan di Dunia (Bandara Paro,Bhutan)



Bandara Paro, BhutanDikelilingi oleh puncak Himalaya yang menjulang tinggi, Paro adalah salah satu bandara dunia yang paling menantang bagi pilot. Faktanya, saat ini hanya delapan pilot di dunia yang disertifikasi untuk bisa mendarat di bandara ini. Terletak di lembah yang dalam, mendarat di bandara ini mengharuskan para pilot ‘bernegosiasi’ dengan serangkaian gunung, turun dengan cepat, kemudian berbelok curam ke kiri segera sebelum mendarat.

Pesawat Tercanggih di Dunia F-22 Raptor

Tidak ada satupun pesawat di Bumi yang bisa mengalahkannya kecanggihannya.
Inilah F-22 Raptor, pesawat tempur futuristik dari generasi ke 5.
Apa keunggulan definitif pesawat tempur generasi ke-5 ini dibanding generasi ke-4 (F-14 s/d F-18)?
Inilah keunggulan utamanya :
1. Stealth
Pesawat tempur tercanggih ini tidak akan terlihat radar musuh. Kalau pesawat anda tidak bisa dilihat, maka anda akan nyaris mustahil ditembak, dijatuhkan, dan dikalahkan. Teknologi masa depan ini terutama dihasilkan berdasarkan rekayasa struktur bentuk pesawat dan material yang menyerap gelombang radar, RAM, Radar Absorbent Material.
2. Mini AWACS, “First-look, first-shot, first-kill”.
Pesawat F-22 mempunyai radar dengan jangkauan lebih jauh dari pesawat-pesawat lain, bahkan nyaris setara AWACS. Artinya F-22 dapat melihat anda jauh sebelum anda bisa melihat pesawat itu. F-22 juga memiliki sistem Radar LPI super canggih (Low Probability of Intercept Radar), artinya pesawat yang telah terdeteksi radar F-22 tidak akan bisa tahu kalau dia sudah terdeteksi dan radar warning-nya tidak akan menyala.
3. Manuverabilitas Super.
F-22 memiliki teknologi Thrust Vectoring di ekornya, artinya pengeluaran energi mesinnya dapat diarahkan secara mekanis dengan lebih fleksibel. Ini membuat kemampuan manuvernya lebih tinggi.



Pesawat Termahal di Dunia Pembom B-2

Bayangkan, seandainya rumah anda di sebelah markas Angkatan Bersenjata, dan saat itu pula negara anda sedang konfrontasi dengan Amerika. Saat anda duduk-duduk santai, tak terdengar suara sekaligus tak tampak di keheningan… Tiba-tiba saja di kejauhan sejarak kurang dari 1 mil sudah terlihat pesawat pembom B-2 Spirit yang sudah membuka lambungnya untuk menjatuhkan bom di tetangga anda.
Itulah pembom siluman, yang menghantui dimanapun lokasi konflik dengan Amerika. Selama buertugas, tidak satupun dari armada pesawat ini ditembak jatuh musuh. Pesawat ini sudah diproduksi sebanyak 21 unit, dimana 1 unit telah jatuh bukan karena pertempuran di pangkalannya, Guam. Secara undang-undang, Amerika tidak akan menjual pesawat siluman (B-2 Spirit, F-22, F-117) ke negara manapun.
Biaya pembuatan pesawat ini mulai dari ide, prototip hingga produksi 1 pesawat adalah 23 Milyar USD (sekitar 205 Trilyun Rp.). Tetapi, harga 1 pesawat ini adalah 1,3 Milyar USD (sekitar 10,5 Trilyun Rp.). Bila 21 unit pesawat yang siap beroperasi ke seluruh penjuru dunia manapun dikali 1,3 Milyar USD plus
biaya Riset senilai 23 USD, maka kesemuanya itu senilai 50,3 Milyar USD (sekitar 490 Trilyun Rp).

Kegiatan Keagamaan di SMKN 29

Taruna Taruni yang sedang mengikutin kegiatan keagamaan di smkn 29 jakarta

Selasa, 17 Juli 2012

TEAM AEROMODELELLING SMKN 29 JAKARTA

Ini team pasukan dari sekolah aku pasukan dari SMK Negeri 29 Jakarta atau yang biasa di kenal dengan sebutan KAPAL BLOK-M kami semua adalah anggota dari AEROMODELLING 29 , kami ikut perlombaan yang diadakan oleh para mahasiswa POLITEKNIK NEGERI jurusan AERONAUTIKA, selama 2 hari kami mengikuti lomba tersebut.. dan syukur alhamdulillah tak sia - sia pula kami datang jauh-jauh datang dari jakarta, kami pulang membawa piala kebanggan dengan membawa 2 piala kemenangan.....

PERAKITAN PESAWAT JABIRU OLEH TARUNA TARUNI SMKN 29 JAKARTA

Merakit pesawat Jabiru memang telah menjadi impian Romi sejak dia naik ke kelas XII. Siswa Program Studi Airframe Powerplant di sekolah kejuruan tersebut tekun memeriksa pinggiran pintu putih berukuran hampir 1 meter persegi, lalu menempelkannya di bingkai pesawat Jabiru J430, yang dirakit sejak dua bulan lalu.
“Pintu harus menempel pas di badan pesawat supaya tidak terjadi drag (hambatan angin) dan vibration (getaran),” ujar Romi.
Bersama sembilan rekan lainnya, Romi memperoleh kesempatan langka merakit pesawat ringan eksperimen buatan Australia tersebut sejak didatangkan Agustus lalu. Setiap orang diberi tugas menyelesaikan urusan sesuai dengan kompetensi, seperti masalah jaringan kabel, mesin, hingga rangka pesawat. Romi, misalnya, bertanggung jawab merampungkan pemasangan pintu kiri depan dari empat pintu yang terpasang di badan pesawat selama sepekan ke depan.
Romi dan teman-temannya di SMK 29 Jakarta beruntung bisa merakit pesawat sebagai alat eksperimen siswa. Bambang Sudibyo, Menteri Pendidikan Nasional pada kabinet lalu, memang berjanji akan mendatangkan pesawat eksperimen untuk sejumlah sekolah. Selain sekolah Romi, SMK Negeri 12 Bandung mendapat bantuan pesawat J430.
Pesawat rakitan itu tidaklah murah. Pembelian bagian-bagian pesawat, seperti rangka dan badan, mesin, hingga suku cadang, membutuhkan biaya Rp 700 miliar. Selain itu, biaya ekspedisi dan pajak untuk setiap komponen mencapai Rp 300 miliar. Meski digunakan untuk kegiatan belajar, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai masih menganggap pesawat ini sebagai barang mewah yang harus dikenai pajak.
Tepat pada Agustus, seluruh komponen pesawat sampai di sekolah dan siap dirakit siswa. Sekolah menamakan pesawat ini Swayasa, yang berarti karya rakitan sendiri.
Menurut guru pembimbing perakitan pesawat, Ahmad Budiman, siswa SMK penerbangan dilatih merawat dan memperbaiki pesawat. Dalam prakteknya, siswa juga dimungkinkan merakit pesawat.
Tak kurang dari tiga pesawat pernah dirakit di bengkel sekolah yang terletak di Jalan Wolter Monginsidi ini. Namun pesawat-pesawat rakitan tersebut hanya bisa dikendarai di darat alias tak bisa terbang. “Baru sekarang kami mendapatkan pesawat yang belum jadi agar bisa dirakit,” katanya saat ditemui di bengkel SMK Negeri 29 Jakarta.
Pesawat rakitan itu sebenarnya bisa selesai dalam tiga bulan, tapi sekolah ingin sebanyak mungkin siswa ikut terlibat dalam pengerjaan Swayasa. Targetnya, 80 persen siswa bekerja dalam proyek tersebut.
Para siswa dibagi dalam beberapa kelompok, yang beranggotakan 20 orang. Selama sepekan tiap kelompok itu mendapat jatah bekerja di bengkel dalam dua shift, pagi dan siang. “Pembagian ini diharapkan membantu proses belajar setiap siswa,” kata Ahmad. “Tapi efek sampingnya, waktu perakitan mundur menjadi empat bulan.”
Tahap pertama pengerjaan Swayasa dilakukan sepanjang September, dengan target menyelesaikan pemasangan bagian-bagian utama pesawat, seperti roda pendarat dan pemasangan mesin. Para siswa juga mempersiapkan dua bagian utama pada pesawat, yaitu badan dan sayap pesawat yang terbuat dari serat komposit ringan serta kuat.
Meski semua bagian pesawat telah tersedia, tak berarti pekerjaan Romi dan kawan-kawan lancar. Serat komposit kiriman pabrik yang terpisah menjadi bagian-bagian kecil harus disambung dengan perekat khusus yang tak dijual di Indonesia.
Namun impor resin sebagai perekat harus dilakukan bertahap akibat batasan yang diterapkan perusahaan ekspedisi, sehingga penyambungan badan pesawat sering tertunda. Jika stok benar-benar habis, sekolah harus meminjam resin ini dari peminat olahraga dirgantara lokal.
Romi dan teman-temannya juga harus mengatasi ketidaksempurnaan komponen pesawat. Permukaan serat komposit kiriman pabrik sering kali masih kasar sehingga mengganggu aerodinamika pesawat. Sebagai contoh, sambungan panel stabilisator horizontal dan elevator di ekor pesawat sedikit melengkung ke atas sehingga membuat aliran udara tak merata.
Ahmad menyatakan permasalahan seperti ini menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan teknis dan kreativitas dalam memecahkan masalah. Maklum saja, dalam teknologi pesawat yang bekerja pada kecepatan tinggi, kesalahan sedikit saja bisa mengakibatkan kecelakaan penerbangan.
Untuk mengatasi masalah melengkungnya sambungan di ekor pesawat, para siswa tengah mendiskusikan opsi untuk mengikis bagian yang menonjol atau menebalkan permukaan di sekitar tonjolan hingga rata dengan seluruh bidang panel.
Oktober lalu, perakitan pesawat memasuki tahap kedua, yaitu menyatukan komponen pesawat. Pekerjaan krusialnya adalah memasang mesin J3300 enam silinder ke badan pesawat. Mesin 4 tak ini memiliki banyak komponen penunjang yang juga harus diletakkan di dalam ruang mesin. Nantinya, mesin ini disambungkan ke baling-baling kayu penggerak pesawat.
Modifikasi besar juga dilakukan pada tahap ini. Perubahan mendasar terjadi pada sayap karena rancangan yang diberikan pabrik memiliki kelemahan berupa celah pada sambungan sirip sayap. Ini dapat menyebabkan terjadinya hambatan udara.
Siswa SMK 29 menyiasati celah ini dengan menambalnya memakai bilah komposit tipis tanpa harus mengorbankan sistem gerak sirip tersebut. Perubahan itu justru meningkatkan kecepatan maksimal pesawat hingga 10 knot dari kecepatan semula 120 knot.
Modifikasi lain dilakukan dengan memperbaiki aerodinamis perut pesawat, memperbaiki sistem ventilasi, dan memindahkan posisi lengan pengendali pada kokpit.
Sejak awal November ini, siswa memasuki tahap ketiga berupa penghalusan seluruh bagian pesawat. Pekerjaan ini melibatkan pengaturan halus pada sistem kabel dan mekanika panel penggerak.
Badan pesawat juga diperiksa ulang dan dihaluskan sebelum dicat. Pemasangan panel pengendali pesawat dilakukan pada tahap ini. Panel elektronik kompleks ini berfungsi sebagai pemantau kondisi penerbangan.
Tahap terakhir berupa pemeriksaan menyeluruh dilakukan pada Desember. Sekolah menargetkan Swayasa bisa melakukan penerbangan percobaan pada pertengahan Desember di Pangkalan Udara Pondok Cabe.
Selain dibimbing oleh guru pendamping, para siswa dibantu tenaga ahli dari Federasi Aero Sport Indonesia selama mengerjakan pesawat. Kehadiran pembimbing ini sangat penting untuk menjaga kualitas pesawat, sekaligus membantu pengurusan surat izin terbang.
Jika penerbangan percobaan berlangsung mulus, Swayasa akan guru yang telah memiliki sertifikat sebagai penerbang. Para siswa juga dapat menerbangkan pesawat asalkan telah mengantongi sertifikat khusus ini.

Sabtu, 14 Juli 2012

SEJARAH SMKN 29 JAKARTA

SMKN Negeri 29 Jakarta didirkan di ruang hangar Pesawat Udara Kemayoran Jakarta pada bulan Agustus 1954, dikenal dengan STM Penerbangan, dipindahkan lokasinya ke Jln Prof Joko Sutono SH No.1 Kebayoran Baru sejak tahun 1958 berdiri di atas luas tanah 20980 m2, merupakan satu-satunya SMK Negeri Kelompok Teknologi Industri Udara yang berada di Wilayah Segitiga Emas Jakarta Selatan, dengan spesialisasi Teknologi Pesawat Udara satu-satunya di DKI Jakarta memiliki potensi dan peluang yang sangat besar untuk ditingkatkan dan dikembangkan.
SMK—Era Reformasi—era Otonomi Daerah dan Era Global merupakan tantangan yang harus dijawab dengan kebijakan dan program pengelolaan sekolah yang berbasis pada potensi dan kondisi sekolah dengan outcame yang mengacu pada kebutuhan pasar dan membekali tamatan dengan kecakapan dan keberanian memecahkan permasalahan dalam kehidupan.
Reformasi pendidikan menengah kejuruan telah digulirkan sejak tahun 1993 yang ditandai dengan visi bahwa SMK harus secara kuat menunjang perkembangan ekonomi nasional, maka salah satu strategi operasional diberlakukannya Pendidikan Sistem Ganda sebagai pola umum penyelenggaraan Kurikulum SMK yang merupakan bentuk implementasi dari kebijakan Link and Match dalam rangka mendekatkan relevans antar kualifikasi ketrampilan tamatan SMK dengan kualifikai ketrampilan jabatan kerja.
Dimensi Reformasi (Paradigma Baru) sebagai Strategi implementasi pendidikan menengah  kejuruan sebagaimana yang telah digariskan pada Program Pembangunan Nasional (Propenas), ditandai dengan VISI 2006 “Pendidikan menengah kejuruan sebagai pusat layanan penyiapan tenaga kerja tingkat menengah yang trampil, terdidik, professional dan berdaya saing sesuai dengan tuntutan pembangunan nasional”.
Era reformasi, Era Otonomi Daerah dan persiapan Era Global, diantisipasi dengan arah kebijakan Menteri Pendidikan Nasional dengan pendidikan berorientasi Kecakapan Hidup ( Life Skill Education ) yang memberikan bekal kepada peserta didik untuk dapat memiliki kecakapan dan keberanian untuk mengatasi permasalahan dalam kehidupan, melalui pendekatan pendidikan yang berbasis luas dan mendasar (Broad Based Education ) yang diberlakukan untuk pendidikan yang bersifat regular maupun non-regular.
Arah kebijakan Direktorak Pendidikan Menengah Kejuruan melalui Reposisi Pendidikan kejuruan menjelang 2020 melalui pendekatan pendidikan yang berbasis luas dalam rangka peningkatan dan pengembangan pengelolaan SMK melalui (1) Re-engineering SMK dalam rangka manata ulang program keahlian di SMK dan meningkatkan peran SMK menjadi Pusat Pelatihan Kejuruan Terpadu dan (2) Re-engineering pendidikan kejuruan untuk mendorong terciptanya system pendidikan yang permeable dan fleksibel.
Era Otonomi Daerah yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah, akan membawa dampak meningkatnya pembangunan diberbagai sector di daerah dalam menggali dan memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk membangun daerahnya. Keadaan ini menuntut adanya peningkatan sumber daya manusia yang terdidik, terampil, professional yang berbudi luhur dan peralatan yang diperlukan dalam berbagai sector. Salah satu sumber daya alat dan manudia yang potensi untuk dikembangkan untuk menunjang pembangunan adalah adanya SDM yang memiliki kemampuan sebagai teknisi tingkat menengah tamatan SMK Kelompok Teknologi Industri untuk memproduksi, mengoperasikan, memperbaiki dan merawat alat-alat untuk menunjang pembangunan bidang keamanan, kebersihan, otomotif, perkantoran, perumahan, industri maupun pariwisata Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Untuk itu pihak SMK Negeri 29 Jakarta, Dinas Dikmenti Pemda DKI Jakarta, Pemerintah serta Alumni, perlu melakukan berbagai upaya kerjasama yang sinergi dengan berbagai pihak, khususnya Dunia Usaha melalui Majelis Sekolah dan masyarakat melalui Komite Sekolah yang peduli terhadap pendidikan di SMK Negeri 29 Jakarta dalam rangka merubah wajah, citra dan kualitas tamatannya agar dapat menjadi asset bangsa dan berkiprah dalam menunjang perkembangan ekonomi nasional serta mampu memenangkan persaingan tenaga kerja pada era global.

PANTANG KAN HATIMU TAK PERLU BIMBANG MASUK KE PENERBANGAN BLOK-M

RIWAYAT PAK DEDI DWITAGAMA

Tujuh belas tahun menjadi Guru di Sekolah Teknologi Menengah Negeri 39 Jakarta, sejak tahun 2005 sebagai Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Jakarta dan sejak tahun 2009 sebagai Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 36 Jakarta. Sekolah khas dimana terdapat program studi nautika kapal penangkap ikan, teknik kapal penangkap ikan dan agribisnis perikanan, sejak Nopember 2011 menjadi Kepala Sekolah di SMKN 29 Penerbangan Jakarta yang merupakan satu-satunya sekolah Penerbangan Negeri di Jakarta.
Pendidik, Trainer dan Motivator bidang Pendidikan, Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, HIV/AIDS, Kepemimpinan, Berbicara dimuka Umum, Teknologi Informasi, Menulis Kreatif/Creative Writing dan Komunikasi/TIK. Prestasi yang pernah diraih diantaranya; Nominator 16 Blog Pendidikan tingkat Nasional Pesta Blogger Indonesia 2011, Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta (2008), Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Jakarta Pusat (2008), Juara 2 e-Learnig Award tingkat Naasional, Pustekkom Depdiknas RI (2008), Juara 3 Kompetisi blog “I Love Mobile Blogging”: XL dan Dagdigdug (2008), Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta (2004), dan lain-lain.

TARUNA TARUNI SMKN 29 JAKARTA

TARUNA TARUNI SMKN 29 JAKARTA
TARUNA TARUNI YANG SEDANG BERBARIS
PESAWAT JABIRU SMKN 29 JAKARTA
TARUNA TARUNI SMKN 29 JAKARTA SELATAN